Tips Ibu Menyusui Di Bulan Puasa Ramadhan

Advertisement
Advertisement
Asi adalah asupan dan gizi bagi bayi, jadi asupan gizi pada ibu menyusui harus memadai untuk menyuplai laktasin yang di butuhkan oleh bayi. bagi ibu menyusui dan  berpuasa bulan ramadhan di bolehkan, karena puasa ramadhan hukumnya wajib bagi umat muslim dan keutamaan pahala di dalamnya saling berlomba lomba untuk melakukan amalan sebanyak banyaknya di bulan ini. walaupun ada kebebasan bagi ibu menyusui untuk tidak berpuasa dengan cara membayar fidyah dan mengganti puasa di bulan  lainya (qadha). dan untuk ibu yang berpuasa di saat menyusui sangat berkaitan erat dengan kondisi kesehatan.

Puasa menyusui selama 14 jam tidak makan mulai dari sahur sampai berbuka produksi asi akan di ambil dari zat gizi yaitu energi, lemak, vitamin, mineral, dan protein dari simpana tubuh. dan penggantian zat-zat tersebut akan terjadi pada saat berbuka sehingga ibu menyusui akan tetap sehat. oleh sebab itu jumlah asupan gizi bagi ibu yang menyusui harus diperhatika, dan ibu menyusui harus tetap makan tiga kali sehari saat  sahur, buka dan habis sholat tarawih. Nah untuk itu berikut tip menyusui puasa ramadhan di bawah ini.


Tetap tenang dan percaya diri

Secara psikologis, keyakinan bahwa ASI akan tetap lancar selama berpuasa juga harus tetap dikuatkan. Ini berpengaruh besar pada produksi ASI. Ibu hendaknya tetap tenang beribadah dan percaya diri terus menyusui, jangan merasa khawatir ASInya akan berkurang, sebab rasa cemas tersebut justru akan menghalangi kerja hormon Oksitosin mengeluarkan ASI dari payudara, sehingga akan nampak seolah-olah ASI ibu berkurang.

Ibu beraktivitas tinggi

Jika ibu banyak pekerjaan, sebaiknya tetap memerah ASI di sela-sela kerja, karena jika ASI tidak dikeluarkan maka produksi ASI akan menurun. Bila ibu memiliki aktifitas yang cukup tinggi selama Ramadhan, mungkin perlu dipertimbangkan untuk tidak berpuasa bila si kecil masih menyusu, sebab dalam agama Islam pun ada keringanan bagi ibu yang menyusui.

Istirahat yang Cukup

Pada saat bayi menyusui, saraf di permukaan payudara memberikan rangsangan ke kelenjar pada otak untuk memproduksi dua hormon yang memicu produksi ASI. Dua hormon ini adalah prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin memerintah sel-sel dalam payudara untuk memproduksi ASI. Hormon oksitosin menyebabkan otot-otot payudara berkontraksi, dan memompa ASI keluar dari puting. Aktivitas ini memperlihatkan bahwa jumlah ASI akan terus bertambah sepanjang bayi tetap menyusui. Efeknya, ibu yang berpuasa akan lemas setelah menyusui. Beristirahat sejenak akan mengembalikan energi pada ibu.

Menyeimbangkan komposisi gizi pada menu makanan

Pada dasarnya, tubuh ibu menyusui memerlukan 700 kalori setiap harinya. Pada saat berpuasa, 70 persen dari jumlah kalori yang dibutuhkan ini didapat dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Sisanya didapat dari cadangan energi yang tersimpan dalam tubuh. Mengonsumsi makanan bergizi pada saat sahur, berbuka, dan setelah tarawih harus dipertahankan. 

Memperbanyak konsumsi cairan

Saat berpuasa, cairan berkurang sebanyak 2-3 persen dalam tubuh. Tubuh menyesuaikandiri dengan mengurangi keringat dan produksi urine. Berbuka dengan minuman manis dan hangat akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui. Meminum susu dapat menjadi alternatif untuk menambah energi dalam tubuh. Teh manis hangat, jus, dan kurma atau sari kurma asli dapat memberikan energi lebih bagi tubuh ibu menyusui.

Tetap Semangat Beribadah

Sekalipun misalnya ibu menyusui terpaksa tidak bisa berpuasa, bukan berarti bulan Ramadhan menjadi sepi dari ibadah. Masih banyak amalan yang bisa ibu menyusui tetap lakukan guna meraih berbagai keutamaan selama Ramadhan.

Semoga tips menyusui bulan puasa di atas bisa bermanfaat terima kasih.

Advertisement